DEPOK: Warga RW 01 Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat, ternyata memiliki kemampuan mengelola sampah rumah tangga secara mandiri. Penanganan sampah rumah tangga ini dilakukan melalui Forum Masyarakat Peduli Sampah dan Kebersihan Aliran Sungai (Formalisa). Kelompok ini dibantu oleh Babeh Idin, pendiri Sanggah Buana Kali Pesanggrahan.
Ketua Formalisa, Abdul Gani menjelaskan, sebenarnya Warga RW 01 Meruyung ini sudah lama mengelola sampahnya sendiri, tepatnya sekitar 4 tahun terakhir. “Namun memang masih terus disempurnakan. Kini sudah ditambah pembakarannya tentu akan terus dimaksimalkan,” ungkap Abdul Gani, di sela-sela kegiatan peninjauan Bank Sampah dan pengolahan sampah di Kampung 99 Pepohonan, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (19/01/2023). Acara tersebut dihadiri Presiden PKS, Ahmad Syaikhu; Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono, dua Anggota Fraksi PKS Depok yakni Yusufsyah Putra dan Farida Rahmayanti, serta dua Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dapil BCL Kota Depok yakni Ubaidillah dan Sukaimih Muslimin.
Abdul Gani menjelaskan pengolahan sampah tersebut merupakan swadaya masyarakat. Terdapat dua tempat pengolahan sampah di RW 01. Sedangkan, untuk biaya operasionalnya berasal dari urunan warga. Sehingga, Formalisa berperan membantu dan berkomitmen menanggulangi sampah, dengan harapan dapat membantu Pemerintah Kota Depok dalam mengatasi masalah sampah. Formalisa membuat sistem pengolahan sampah yang dibakar pada penampungan khusus.
Asap dari pembakaran tersebut kemudian disaring dan distilasi atau disuling menjadi air. Sedangkan dari hasil pembakaran sampah kemudian diolah menjadi batu bata, batako serta konblok. “Formalisa tidak ingin menambah kapasitas dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang sudah overload,” jelasnya. Hasil dari sampah ini terus dimaksimalkan hingga nanti bisa menjadi wujud lainnya, seperti yang dikelola Sangga Buana Kali Pesanggrahan.
Murojih, Penanggung jawab Lingkungan RW 01, menyatakan masyarakat RW 01 Kelurahan Meruyung mampu mengelola sampah sebanyak dua ton setiap harinya. “Sejak kami bisa mengelola sampah secara mandiri, tidak ada lagi RT di RW 01 yang membawa sampah ke Cipayung. Dana pengolahan sampah dikumpulkan dan dikelola jadi gaji atau pendapatan bagi petugas pengolahan sampah di lingkungan sini,” papar Murojih, saat ditemui Sukaimih Muslimin.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyampaikan apresiasinya kepada warga di RW 01, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo yang mampu mengelola sampah rumah tangga secara mandiri. “Secara pribadi dan atas nama Pemerintah tentu sangat mengapresiasi. Ke depan terkait penanganan sampah ini tentu akan terus didukung. Misalnya, permintaan Formalisa ini terkait lahan, jika warga RW lainnya bisa kompak, pemerintah dapat menyediakan lahannya, tinggal berkomitmen dan sampaikan melalui DLHK Kota Depok,” tuturnya kepada berita.depok.go.id.
“Ini kolaborasi yang apik dalam pengolahan sampah yang biasanya jadi permasalahan umum di masyarakat. Saya pribadi mengapresiasi dan mendukung penuh program ini,” tutur Sukaimih Muslimin, Caleg PKS Dapil BCL.
Caleg PKS, Sukaimih Muslimin, mendukung program pengolahan sampah rumah tangga secara mandiri. “Ini kolaborasi yang apik dalam pengolahan sampah yang biasanya jadi permasalahan umum di masyarakat. Saya priadi mengapresiasi dan mendukung penuh program ini,” tutur Sukaimih, saat menemui tiga anggota Formalisa dan Pengurus Lingkungan RW 01 Meruyung, Murojih, serta ibu-ibu warga RW 01. Formalisa bersama Pengurus Lingkungan RW 01 dan Ibu-ibu warga RW 01 berkolaborasi menangani sampah sejak dari rumah. (*)