DEPOK: Idul Adha yang jatuh pada tanggal 29 Juni 2023 akan menjadi hari besar bagi umat Islam di Indonesia. Pada Hari Raya Idul Adha ini, semua umat Muslim di dunia –khususnya di Indonesia– bersukacita saling berbagi serta menikmati lezatnya daging hewan ternak sudah dikurbankan.
Sukaimih Muslimin, Calon Legislatif (Caleg) PKS Daerah Pemilihan Beji, Cinere, Limo (Dapil BCL) Kota Depok, mengatakan selain merupakan tuntutan dalam syariah Islam dimana berkurban adalah perintah Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman. Berkurban adalah ibadah sunnah yang mendekati wajib. Beberapa ulama menyebut hukum kurban adalah wajib bagi yang mampu.
Disamping itu, Sukaimih menilai, Ibadah Kurban merupakan bentuk memperkokoh Kepedulian Sosial dan bagian turut mendorong Pertumbuhan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19. “Ibadah kurban adalah bentuk kepedulian dan kepekaan sosial, serta dorongan yang menumbuhkan kesadaran bahwa harta bukan sepenuhnya milik kita melainkan hak orang lain,” kata Sukaimih Muslimin, dalam rilisnya di Depok, Rabu (28 Juni 2023).
Menyembelih hewan kurban hukumnya adalah sunah muakkad, yaitu sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Namun, apabila belum mampu untuk membeli hewan ternak, jangan sampai memaksakan diri. Hal tersebut sesuai QS. Al-Hajj ayat 34 yang berbunyi:
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan menyembelih kurban, supaya mereka menyebut nama Allah SWT terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah SWT kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah.”
Disamping merayakan rangkaian jelang dan hari-H Idul Adha, Sukaimih menyebutkan terdapat 10 Manfaat Luar Biasa dari ibadah berkurban, diantaranya.
- Menambah rasa syukur dan cinta kepada Allah SWT
- Ciri seorang Muslim
- Memupuk rasa peduli sesama
- Bekal di hari akhir
- Mendapatkan ampunan
- Mensucikan harta dan jiwa
- Kemudahan di hari akhir
- Mempererat silaturahmi
- Hidup menjadi lebih berkah
- Meneladani Nabi Ibrahim AS.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Selain ke-10 Manfaat Luar Biasa, Sukaimih menambahkan, Idul Adha juga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Pasalnya, permintaan hewan kurban selalu tinggi selama Idul Adha. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), permintaan hewan kurban untuk Idul Adha 2023 diperkirakan meningkat menjadi 1,7 juta.
Salah satunya adalah kebutuhan sapi potong yang jumlahnya mencapai 650.282 ekor. Kemudian kebutuhan kerbau untuk kurban sebanyak 16.327 ekor. Selain itu, dibutuhkan 743.672 ekor kambing untuk kurban. Pada saat yang sama, 332.770 domba harus dikorbankan.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kementan telah memastikan ketersediaan 2,7 juta hewan kurban menjelang Idul Adha 2023. Dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 2,3 juta hewan, jumlahnya meningkat 20,2%. Secara spesifik, kambing menjadi hewan kurban terbanyak dengan jumlah 1,02 juta ekor pada tahun ini.
Data lain, selama Idul Adha tahun 2023, tersedia 831.761 ekor sapi dan 864.805 ekor domba untuk kurban. Pada saat yang sama, tersedia 21.971 ekor kerbau untuk penyembelihan kurban. “Tahun ini saya pastikan Kementan mempersiapkan hewan kurban jauh lebih baik dalam segala aspek,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Selasa (20/6/2023), seperti dikutip Bisnis.com.
Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) juga memprediksi kebutuhan hewan kurban untuk Idul Adha 2023 sebanyak 1,78 juta. Jumlah itu terdiri dari 505.000 ekor sapi dan kerbau serta 1,23 juta ekor kambing dan domba. Jumlah ini memberikan hingga 103.000 ton daging kurban.
Hal ini mengasumsikan bahwa berat kambing dan domba sekitar 20-80 kilogram (kg), yaitu 41% dari karkas. Sedangkan bobot sapi dan kerbau adalah 250-750 kg dan 57% karkas. Lebih tepatnya, tak kurang dari 85.900 ton daging sapi dan kerbau diperoleh dari kurban tersebut. Sementara itu, 17.100 ton daging kambing dan domba diproduksi oleh korban.
Potensi Ekonomi Kurban Indonesia
Berdasarkan asumsi tersebut, IDEO memperkirakan potensi ekonomi Kurban Indonesia sebesar Rp 24,5 triliun, berasal dari 2,08 juta kurban pada tahun 2023. Jumlah tersebut naik tipis sebesar 0,82 persen dibandingkan tahun 2022 yang diperkirakan mencapai Rp 24,3 triliun untuk 2,17 juta pekerja perkotaan.
Menurut IDEAS, potensi kurban terbesar datang dari Pulau Jawa, terutama wilayah aglomerasi di mana mayoritas kelas menengah muslim dengan daya beli tinggi berada. Adapun, potensi terbesar kurban Pulau Jawa berasal dari Jabodetabek. “Potensi kurban Jawa terbesar lainnya datang dari Bandung Raya, Surabaya Raya, Yogyakarta Raya, Malang Raya, dan Semarang Raya,” tulis IDEAS dalam risetnya yang dirilis Kamis (22/6/2023).
Mendukung Program Pencegahan Stunting
Selain meningkatkan pendapatan ekonomi, ibadah kurban pada Idul Adha 2023 juga bisa menjadi intervensi gizi bergizi bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan konsumsi daging di Indonesia masih cukup rendah. Menurut laporan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), konsumsi daging sapi dalam negeri akan serendah 2,2 kilogram (kg) per kapita pada 2022.
Nilai tersebut masih jauh di bawah rata-rata konsumsi global sebesar 6,3 kg daging sapi per penduduk.
“Kami berharap sumbangan daging kurban kepada masyarakat, khususnya masyarakat keluarga miskin, dapat memenuhi gizi protein hewani keluarga Indonesia dan mencegah kelahiran anak stunting,” ujar Sukaimih Muslimin, lulusan S2 Univeritas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ini. (Rilis)